Medan | Dailyinvestigasi.com: Ketegangan memuncak antara saksi perhitungan suara dan petugas PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) serta pelaksana PPS (Panitia Pemungutan Suara) dalam proses real count di Gedung Pondok Tahfiz Al-Qur'an Azizi, Medan. Perselisihan ini dipicu oleh ketidaksesuaian data antara Plano dan C1 yang disampaikan oleh saksi.
Menurut inisial "AD" yang merupakan saksi di lokasi kejadian, banyak ketidaksesuaian dalam penjumlahan dan penulisan yang dirasakan merugikan suara salah satu calon legislator, memunculkan tanda tanya terhadap kontrol di TPS sesuai dengan SOP yang telah diberikan.
Para saksi heran mengapa ketua KPPS dan Bawaslu di TPS tidak bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan tersebut, memaksa perlunya penghitungan ulang untuk menjamin keadilan suara masyarakat.
Kejadian ini tidak hanya mencoreng citra pesta demokrasi, tetapi juga merugikan beberapa pihak dan mencederai kepercayaan masyarakat terhadap proses pemilihan umum.
Para saksi berharap agar KPU melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pemilu guna memastikan pesta demokrasi yang lebih adil dan bermartabat di mata rakyat Indonesia dan dunia.
Dikonfirmasi, Ali selalu ketua PPK di telpon melalui via whatsapp tidak tersambung sehingga berita ini dihadapkan ke meja redaksi.
(HD)